Buletin Wiweka Edisi Keenam, Januari 2009



Om Swastyastu
Selamat tahun baru pembaca. Momen ini memang selalu terasa spesial. Meninggalkan 2008 dengan segala kejadiannya dan menyongsong 2009 dengan semua harapannya. Tidak terasa selama 2008, Buletin Wiweka sudah muncul sebanyak lima kali, terhitung sejak Maret. Inkonsistensi masih menjadi masalah internal kami yang paling besar, namun semua itu akan coba kami perbaiki di tahun yang baru ini, semata demi kepuasan pembaca semua.

Ada apa di edisi ini? Well, pembaca dapat menyimak ulasan kami mengenai topik yang mungkin agak sensitif, keperawanan. Topik ini kami angkat setelah melihat fakta di lapangan yang cukup mengkhawatirkan. Semangat awalnya adalah bagaimana kita dapat bermawas diri dengan bekal informasi yang akurat. Jangan lupa menyimak jawaban khas generasi muda tentang keperawanan di rubrik polling.

Rubrik jalan-jalan hadir kembali setelah sempat absen pada edisi sebelumnya dan yakinlah kalau tempat yang kami angkat kali ini benar-benar spesial. Satu rubrik baru kami hadirkan mulai edisi ini, yaitu SMS Publik.

Selamat menikmati suguhan kami ini sambil menantikan kejutan yang kami siapkan pada edisi satu tahun perdana Buletin Wiweka di bulan Maret.


Redaksi

Klik disini untuk melanjutkan »»

Buletin Wiweka Edisi Kelima, Oktober 2008



Om Swastyastu
Senang sekali kami dapat menyapa pembaca Buletin Wiweka melalui edisi kelima ini. Harus kami akui, kami mengalami masa sulit dalam beberapa bulan terakhir yang menyebabkan terdapat selang waktu cukup lama untuk bisa kembali menyampaikan buletin ini ke tangan Anda.

Banyak hal yang terjadi dalam selang waktu tersebut, namun kami memutuskan mengangkat tema mahasiswa baru. Kenapa? Karena, di bulan-bulan ini, aroma itulah yang kental terasa.
Reporter kami sempat merekam kejadian-kejadian tersebut, mulai dari penerimaan mahasiswa di Unair dan acara Simakrama oleh PHDI untuk menyambut mahasiswa baru. Semuanya dapat pembaca nikmati di edisi ini.

Itu sebabnya, fokus kami letakkan pada sosok mahasiswa baru. Pembaca dapat menyimak ulasan mendetil dari IBK Bayangkara, seorang dosen di Universitas Tujuh Belas Agustus, tentang peran dan fungsi mahasiswa yang harus diketahui oleh mahasiswa baru, dan bahkan oleh mahasiswa lama seperti kami sekali pun.

Plus, tidak ketinggalan sajian khas dari Wiweka, yakni polling, yang kali ini secara khusus menjajaki pendapat mahasiswa baru. Sementara untuk profil, kami mengangkat sosok I Putu Wisnu Merthayoga, seorang aktivis mahasiswa di Surabaya, dari sudut pandang Sinkronisasi Kuliah dan Organisasi.

Pembaca, suka cita yang mendalam juga tengah kami rasakan karena empat staf redaksi kami, Gede Putra Sanjaya, I Nyoman Sunartha, I Putu Lisna Kurniawan, dan Putu Tantri Kumala Sari diwisuda pada bulan ini. Semoga kesuksesan mereka dapat menginspirasi mahasiswa lain yang sedang berjuang, termasuk para mahasiswa baru yang sedang menjadi fokus di sini.


Redaksi

Klik disini untuk melanjutkan »»

Buletin Wiweka Edisi Keempat, Juni 2008


Om Swastyastu
Bukan suatu rahasia lagi bahwa bumi yang kita tempati ini semakin penuh sesak oleh populasi manusia. Dan bukan suatu rahasia lagi bahwa membeludaknya jumlah manusia erat kaitannya dengan dampak negatif yang timbul di muka bumi beberapa tahun belakangan ini. Salah satu dampak yang terasa adalah semakin panasnya suhu muka bumi atau jika disebut dengan istilah kerennya adalah global warming. Efek rumah kaca yang menyebabkan semakin tipisnya lapisan ozon yang berdampak buruk bagi kesehatan dan semakin suramnya bumi ini. Ditambah lagi semakin menipisnya kawasan hijau sebagai nafas alami bumi yang diakibatkan oleh mega proyek tanpa analisa amdal yang jelas untuk pemenuhan kebutuhan jutaan manusia.

Sungguh ironis, Indonesia yang konon kabarnya merupakan zamrud khatulistiwa serta terkenal dengan kehijauan alam dan lingkungannya kini harus gigit jari. Gelar membanggakan yang dulu pernah disandangnya harus dilepas seiring dengan terjadinya pembakaran dan penggundulan hutan, serta illegal loging yang sangat amat menyakiti lingkungan. Dampak dari rusaknya lingkungan selain pemanasan bumi adalah banjir dan tanah longsor.

Padahal salah satu cara termudah untuk mengantisipasi adanya pemanasan dunia dan dampak buruk lainya adalah dengan mencintai lingkungan dengan cara memberi warna hijau pada dunia dengan tanaman. Bukan hanya tugas dinas perhutani dan pemerintah, namun itu semua adalah salah satu dari tanggung jawab kita bersama. Di bulan Juni ini, bulan hari lingkungan hidup, mari kita buka kesadaran dan nurani kita untuk mencintai lingkungan. Percantik hidupmu dan tentramkan hati dengan memperindah lingkunganmu maka bumi ini akan tersenyum manis padamu.


Redaksi

Klik disini untuk melanjutkan »»

Buletin Wiweka Edisi Ketiga, Mei 2008


Om Swastyastu
Mei tahun ini terasa istimewa untuk bangsa Indonesia. Di bulan ini bangsa Indonesia mem-peringati 100 tahun Kebangkitan Nasional. Su-dah 100 tahun yang lalu cikal bakal nasion yang bernama Indonesia tumbuh. Cikal bakal itu ditandai dengan berdirinya organisasi modern pertama, yang tidak berdasar kesukuan maupun agama, bernama Boedi Oetomo.

Boedi Oetomo didirikan oleh sekelompok mahasiswa STOVIA, sekolah kedokteran pada waktu itu. Hal ini menunjukkan bahwa pemuda pada saat itu, merasa jika kemerdekaan Indonesia tidak hanya dapat diperjuangkan dengan pertempuran. Perjuangan dapat juga dilakukan dengan pergerakan intelektual, dengan berserikat tanpa memandang suku maupun agama.

Patut disayangkan, semangat nasionalisme 1908, pada saat ini mulai menipis. Sangat sedikit sekali orang yang mau peduli dan berkorban untuk kepentingan negara pada saat ini. Mulai dari elit politik yang duduk di gedung DPR sampai rakyat jelata yang hanya duduk di balai RT, beramai-ramai memuaskan kepentingan diri sendiri. Tanpa mempedulikan kepentingan orang lain.

Selain memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional, bulan ini juga diperingati 10 tahun Reformasi. Tumbangnya Orde Baru, ternyata belum memberikan perubahan berarti bagi republik ini. Reformasi, ternyata hanya sebagai momentum pergantian pemimpin, tidak lebih.
Akses pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan belum dapat dirasakan oleh semua rakyat Indonesia. Penegakkan hukum masih setengah hati. Kerusuhan masih sering terjadi. Kerusakan alam semakin meluas. Gizi buruk terjadi dimana-mana. Kondisi Indonesia masih sangat memprihatinkan.

Memperbaiki kondisi bangsa ini adalah tugas kita bersama. Bukan hanya tugas pemerintah. Di bulan Mei ini, mari kita jadikan momentum bersama untuk membuat Indonesia lebih baik.


Redaksi

Klik disini untuk melanjutkan »»

Buletin Wiweka Edisi Kedua, April 2008


Om Swastyastu
Untuk kali kedua pada tahun ini, buletin Wiweka kembali hadir sebagai pembuktian keksistensian kami. Dengan membenahi konsep dan format pada bulan sebelumnya, Wiweka mencoba untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan untuk mempertahankan eksistensi agar dapat diterima oleh para pembaca serta dapat bermanfaat dan memberikan informasi kepada para pembacanya.

Sebagaimana diketahui, 21 April merupakan Hari Kartini yang mana hari tersebut diidentikkan dengan harinya emansipasi wanita. Emansipasi wanita tidak harus mengagung-agungkan wanita. Emansipasi wanita adalah dimana terdapat kesetaraan antara pria dan wanita di berbagai bidang. Kita harus mampu mengubah kondisi sosial masyarakat yang memarjinalkan kaum wanita. Pada edisi bulan ini, Wiweka menyajikan beragam ulasan tentang permasalahan wanita, khususnya di Indonesia baik dipandang dari segi agama maupun dari segi umum.

Pada terbitan ini Wiweka menyajikan tulisan dr. Yessi C.O. mengenai analisis gender dalam topik utamanya. Di rubrik polling, Wiweka mencoba mengetahui tanggapan mahasiswa Hindu Surabaya tentang kesetaraan gender.

Yang istimewa dari Wiweka kali ini adalah penambahan rubrik baru yaitu rubrik Jalan-Jalan dan Resensi Buku. Di rubrik Jalan-Jalan kali ini kami mencoba untuk membahas peninggalan sejarah Majapahit yang berada di tengah hiruk pikuk kota Surabaya, yaitu Pesarean Kudo Kardono. Mungkin banyak dari pembaca yang belum mengetahui lokasi ini. Maka untuk menghapus rasa penasaran pembaca, Wiweka berusaha untuk mengulas secara lengkap dan jelas.


Redaksi

Klik disini untuk melanjutkan »»
 

Berita Terbaru

Opini Terbaru

Iklan

Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by blogtemplate4u.com