Mencari Jati Diri Dalam Berorganisasi

.

Tidak sulit mengenali sosok yang satu ini. Perawakannya yang tinggi kurus cukup membuat kita ngeh. Gaya bicaranya yang terkesan sering bercanda pun dapat membuat kita cepat akrab dengannya. Tapi jangan salah, di balik itu semua terdapat semangat belajar yang tinggi, semangat yang mungkin tidak semua orang miliki.

Itulah Komang Yudy Dharmawan, ketua PC KMHDI Surabaya periode 2007-2009. Lajang kelahiran 9 Agustus 1987 ini baru terpilih pada akhir tahun lalu. Saat ini ia masih mengenyam pendidikan di Universitas Hang Tuah Fakultas Teknologi Kelautan Perikanan Jurusan Perikanan. Ternyata, selain di KMHDI, ia juga aktif di beberapa organisasi lain seperti Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (Himapikani) dan Gerakan Anti Narkoba (Granat). Bagaimana ia menjalani itu semua? Kepada tim Wiweka, ia berbagi kisah untuk pembaca sekalian.

W(iweka) : Yudy, apa kesibukan Anda sekarang ini?
Y(udy) : Pastinya kuliah. Kemudian saya juga terjun di beberapa organisasi seperti KMHDI, Himapikani, dan Granat. Kadang-kadang saya juga menyempatkan diri ikut di klub olahraga.
W : Anda cukup aktif. Bagaimana Anda mengatur waktunya?
Y : Saya melihat skala prioritas. Mana yang lebih penting, itu yang saya dahulukan. Untuk saat ini, semua jadwal saya menyesuaikan dengan jadwal kuliah.
W : Apa yang menarik bagi Anda dari masing-masing organisasi tersebut?
Y : Di KMHDI, saya dapat dibimbing oleh orang-orang yang berkompeten, baik di bidang organisasi maupun agama. Juga karena sifatnya yang nasional, maka saya dapat menambah jaringan. Sementara di Granat, saya mendapat kesempatan berinteraksi dan bekerja sama dengan wakil-wakil kampus dari berbagai etnis. Saya belajar menghargai keanekaragaman disini. Untuk di Himapikani, saya merasa nyaman karena berinteraksi dengan orang-orang yang memang telah saya kenal dekat.
W : Apa manfaat yang sudah Anda rasakan dengan mengikuti semua itu?
Y : Di KMHDI, saya dapat bicara lebih banyak tentang organisasi dan agama. Menurut saya, kesadaran diri sangat perlu dibentengi apalagi saat ini saya berada di lingkungan yang mayoritas penduduknya berbeda agama dengan saya. Saya juga dapat belajar menentukan sikap dan mengkondisikan diri pada saat tertentu. Sehingga nantinya, saya dapat memiliki tanggung jawab, kemampuan manajemen dan organisasi, selain agama. Di Granat, saya dapat memacu diri untuk lebih komunikatif di hadapan banyak orang dari golongan yang berbeda. Sementara di Himapikani, saya dapat lebih berkreasi untuk memacu prestasi di berbagai kegiatan kampus.
W : Sebagai seorang ketua yang baru terpilih, bagaimana Anda melihat organisasi KMHDI yang Anda pimpin?
Y : KMHDI sesungguhnya adalah organisasi besar yang tercetus dari kerjasama antara Swastika Taruna dan UKKH di kampus. Jadi sejarah ini seharusnya tidak akan pernah lepas dari benak kaum intelektual kita khususnya mahasiswa-mahasiswi. Organisasi ini memiliki cita-cita yang ideal dan besar untuk bisa bicara di tingkat nasional. Jujur, pada saat ini eksistensi KMHDI di intern dan ekstern bisa dibilang makin redup. Maka dari itu, beban untuk membangkitkan dan memulai lagi ikatan sejarah itu ada di pundak saya. Mari bersama-sama menyadari pentingnya Yadnya ini untuk bangkit bersama-sama ke depan agar Hindu tetap ada untuk selama-lamanya.
W : Kalau Anda lihat, kondisi mahasiswa Hindu sekarang seperti apa?
Y : Kondisi mahasiswa Hindu di Surabaya saat ini sesungguhnya grafik eksistensinya cenderung meningkat walaupun orientasi mereka sedikit mengalami perubahan. Perbedaan tersebut dilihat dari keaktifan mereka cenderung di kegiatan-kegiatan intern kampus akan tetapi mengalami kepasifan di organisasi ekstern salah satunya di KMHDI sendiri. Saya menyadari mungkin ini karena tuntutan kuliah sekarang sedikit berbeda dengan sebelumnya sehingga harus beradaptasi lebih baik lagi. Namun saya yakin pada kemampuan teman-teman Hindu disini bahwa mereka akan mampu untuk lebih memanage itu semua.
W : Ada pesan yang ingin disampaikan pada pembaca Wiweka?
Y : Mari kita bersama-sama membentengi diri dari kondisi yang semakin global. Tetap berusaha untuk eksis dalam beryadnya demi agama dan keyakinan kita kepada Ida Shang Hyang Widhi. Mari bekerjasama dan berkontribusi untuk membangun dan merealisasikan ide-ide yang konstruktif untuk kita bersama agar tercipta situasi yang kondusif demi Hindu di masa mendatang.(mei)

0 komentar:

 

Berita Terbaru

Opini Terbaru

Iklan

Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by blogtemplate4u.com