Re-Code Your Change DNA

.



Judul Buku : Re-Code Your Change DNA; Membebaskan Belenggu-Belenggu Untuk Meraih Keberanian dan Keberhasilan dalam Pembaharuan.
Penulis : Rhenald Kasali, Ph.D.
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Pertama, Januari 2007
Tebal : xviii + 270 halaman


“…sekelompok orang berpakaian agak lusuh bergerak tiada henti dengan mata setengah liar seperti seekor heyna yang sedang mengamati calon mangsanya.”

Sekelompok orang itu adalah anak-anak Gypsy yang tinggal di emperan toko dan dikenal sebagai pengutil dompet para turis. Tak ada yang bisa menjelaskan me-ngapa kaum Gypsy tidak bisa berubah atau diubah menjadi manusia modern yang hidup dengan bekal pendidikan yang memadai dan tidak lagi hidup nomaden, apalagi mengutil dan menjarah milik orang lain.

Seorang yang berlatar pendidikan biologi memberitahu saya bahwa ada unsur pembentuk perilaku yang terbawa dalam gen mereka. Dalam ilmu genetika biologi, katanya, unsur itu disebut DNA, sebuah singkatan dari deoxiribo nuclead acid. Itulah molekul pembawa sifat. Menurutnya, untuk dapat mengubah mereka dibutuhkan treatment khusus pada kode-kode pembentuk DNA itu.(hal. 4)

Seorang ahli perilaku yang lain berpendapat sedikit berbeda. Baginya, sejak lahir manusia sesungguhnya tidak punya masalah. Mereka bisa saja punya molekul-molekul DNA yang bagus. Tetapi unsur-unsur pembawa sifat itu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam proses interaksi itu, unsur-unsur yang bagus bisa terbelenggu oleh berbagai unsur lain sehingga tidak muncul ke atas permukaan.(hal. 5)

Makhluk hidup terdiri atas jutaan sel dan pada setiap sel itu terkandung molekul-molekul pembawa sifat yang kita sebut DNA. Karena dibentuk dan dikerjakan oleh manusia, maka organisasi pun sebenarnya dapat dipandang sebagai makhluk hidup. Pada awal-awal berdirinya, organisasi mulai mencari bentuk. Seperti seseorang yang baru datang untuk menetap di suatu kota, ia akan mengeksplorasi jalan-jalan yang ada, sampai ia mengetahui jalan tercepat dan termudah untuk mencapai tempat yang dituju. Setelah sekali-duakali merasa nyaman, maka jalan itu akan ditetapkan sebagai rute utama.

Ketika manusia dan organisasi mulai menemukan jalannya, sebuah peringatan harus segera dilayangkan: “Hati-hati, Anda akan terbelenggu oleh tradisi.”
Jalan yang Anda lewati ternyata juga diminati orang-orang lain atau organisasi lain. Ia dapat menjadi padat dan Anda mulai harus merayap mengendap-endap di tengah-tengah kemacetan.

Lebih celaka lagi, ternyata mereka sudah merasa nyaman berada di jalan itu dan tak punya nyali melewati jalan-jalan baru. Mereka semua takut keluar dari tradisi mencari jalan-jalan baru.(hal. 13)

Secara garis besar buku ini menandaskan bahwa penting sekali bagi kita semua berfokus pada manusia yang menjalankan perubahan itu sendiri, bukan pada alat-alat atau masalah yang kita hadapi (first who then what). Kita tidak perlu cepat-cepat masuk kepada konsep-konsep bisnis sebelum memberi perhatian pada cara orang-orang kita berpikir, sebab pada akhirnya konsep-konsep yang hebat itu akan terpulang pada bagaimana para eksekutif menjalankannya. Seringkali kita berpikir apa yang cocok buat kita, tapi mereka yang kita ajak bekerja harus menjalankan apa yang ada di kepala kita. Padahal apa yang kita pikirkan adalah apa yang bisa kita jalankan, dan belum tentu dapat dijalankan orang lain.

Buku ini mengandung empat hal, yaitu cerita (kasus), konsep (teori), strategi, dan filosofi. Ilustrasi-ilustrasi yang diberikan dapat membuat pembaca lebih mudah memahami sebuah teori atau konsep.(win)

0 komentar:

 

Berita Terbaru

Opini Terbaru

Iklan

Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by blogtemplate4u.com