Batasan Virginitas

.

Suatu hari, Putu, yang sudah lama tidak bertemu Wayan Tukik, mengobrol dengan sobatnya itu. Saat membicarakan istri Wayan, Putu kaget karena ternyata dia sudah hamil 4 bulan. Padahal pernikahan mereka baru berlangsung selama 1,5 bulan. Ditanya begitu, Wayan hanya tersenyum dan berkata bahwa wajar kalau sekarang mau nikah, calon istri harus di-DP dulu, biar tidak rugi. Pikir Putu, dunia memang aneh, memang mencari istri seperti beli barang, pakai di DP dulu?


Banyak di antara kita mendengar hal seperti itu dalam pergaulan di masyarakat. Memang benar-benar aneh. Mungkin ini yang namanya zaman kaliyuga, di saat nilai kesakralan dan keluhuran virginitas mulai terkikis. Bagaimana tanggapan mahasiswa Hindu di Surabaya dan Jember mengenai virginitas ini? Berikut hasil polling yang dilakukan oleh Buletin Wiweka.

Di saat nilai-nilai di masyarakat mulai mengalami degradasi, virginitas masih merupakan pertimbangan bagi seseorang untuk mencari pasangan. Terlihat 68% responden menyatakan virginitas merupakan salah satu pertimbangan dalam mencari pasangan. Berbagai alasan muncul untuk menguatkan pilihan ini, antara lain yang dikemukakan oleh A.A. Lanang Oka. Lanang mengatakan virginitas menjadi pertimbangan karena itu merupakan syarat untuk menilai seorang gadis itu santun atau tidak. “Namun bila kita mencintai seseorang dengan tulus virginitas bisa saja tidak dihiraukan.”, imbuhnya.

Alasan dari responden yang tidak menjadikan virginitas sebagai pertimbangan antara lain dikemukakan oleh Putra Sanjaya. “Jika hanya memasang sebatas virginitas, zaman sekarang sangat sulit untuk memastikan. Yang penting setia dan pengertian.”, katanya.
Sebanyak 90% responden perempuan menjadikan virginitas sebuah pertimbangan dalam mencari pasangan. Namun, sangat sulit bagi seorang perempuan untuk mengetahui pasangannya masih virgin atau tidak.


Sedangkan 56% responden laki-laki yang menjadikan virginitas sebuah pertimbangan untuk mencari pasangan dan hanya 29% responden laki-laki yang yang tidak menjadikan virginitas sebuah pertimbangan. Mungkin responden laki-laki lebih mementingkan kesetiaan, pengertian dan lebih memandang ke masa depan.

Ketika responden ditanya apakah akan masih meneruskan hubungan jika mengetahui pasangan sudah tidak virgin lagi, 54% menyatakan akan tetap menjalin hubungan walaupun mengetahui pasangannya sudah tidak virgin lagi. Beberapa alasan yang muncul antara lain seperti dikemukakan oleh Sonia dari Jurusan Kedokteran Universitas Jember. “Ya gimana lagi kalau sudah terlanjur cinta. Cinta itu bisa menerima orang apa adanya, gak peduli dia virgin atau tidak. Love is blind.”, terangnya.
Kelompok yang memilih akan memutuskan pasangan jika ketahuan tidak virgin, beralasan bahwa hatinya tidak mengijinkan, seperti kata I Nyoman B.W., mahasiswa Stikom.

Batasan virginitas bagi sebagian besar responden, 76%, adalah having sex, dilanjutkan dengan masturbating, 12%. Namun, menurut Dewa Ayu S., yang saat ini menempuh pendidikan di Teknik Industri UWM, saat seseorang sudah pernah kissing, saat itu pula seseorang kehilangan virginitasnya. Terkesan ekstrem sekali tapi itulah pilihan dan batasan yang diambil Ayu.

Sejumlah 39% responden mengatakan generasi muda sudah tidak mempedulikan yang namanya virginitas. Hanya 36% persen yang mengatakan generasi muda masih memedulikan yang namanya virginitas. Penyebab utama degradasi ini adalah akibat efek pergaulan, 43%, kemudian pengaruh budaya dari luar, 22%. Memang ada benarnya bahwa karakter kita, selain dibentuk oleh keluarga, juga dibentuk oleh pergaulan kita sehari-hari.

Menurut responden yang paling diperlukan oleh generasi muda dalam mempertahankan virginitasnya adalah pendidikan seks yang benar, 36%. Seperti diungkapkan oleh Ni Luh Mardianayanti dari Analis Kesehatan Poltekes Depkes Surabaya dan NYK dari Farmasi Unair. Undang-undang ternyata hanya didukung oleh 4% responden. Jadi menurut responden Undang-Undang Pornografi yang disahkan belum lama ini ternyata tidak begitu efektif untuk mempertahankan virginitas.

Masih banyak cara lain untuk mempertahankan virginitas, antara lain diungkapkan oleh I Nyoman Jana Prima Utama, mahasiswa Kedokteran UWKS. Menurutnya yang paling penting adalah kesadaran diri dan moral.

Itulah sedikit gambaran tentang virginitas di kalangan mahasiswa Hindu di Jember dan Surabaya.

Keep healthy relationship.(lis)

Metode Polling : Kluster Random Sampling
Margin Error : 5%
Jumlah Responden : 30 orang
Waktu Survey : November 2008

0 komentar:

 

Berita Terbaru

Opini Terbaru

Iklan

Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by blogtemplate4u.com