Aliran Air Suci Jolotundo

.


Sebuah situs peninggalan peradaban Hindu pada masa lampau kembali Wiweka kunjungi. Kali ini adalah bangunan situs yang dikenal dengan Petirtaan Jolotundo. Petirtaan Jolotundo terletak di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Untuk mencapai daerah yang terletak di kaki Gunung Penanggungan ini membutuhkan waktu kurang lebih dua jam perjalanan dari Surabaya.

Lokasi petirtaan ini merupakan sebuah pemandian yang dibuka untuk masyarakat umum. Secara ilmiah sumber mata air ini telah di uji di laboratorium, memiliki kualitas yang baik. Karena penasaran kami pun mencoba membuktikan kejernihan sumber mata air ini dengan cara memasukkannya ke dalam kemasan botol air mineral, ternyata hasilnya memang jernih, tidak berasa dan tidak berbau. Menurut Wibisana, salah seorang umat Hindu yang sering mengunjungi tempat ini, air Petirtaan Jolotundo ini sering digunakan sebagai air minum ataupun memasak oleh umat Hindu di daerah Sidoarjo.

Konon sumber mata air yang berasal dari Gunung Penanggungan ini memiliki nilai spiritual. Karena nilai spiritualnya, mata air petirtaan ini digunakan untuk tirtha amertha di Pura Margowening, Krembung. Umat Hindu di Krembung pada momen Nyepi juga melaksanakan upacara melasti di tempat ini.

Nilai spiritual Hindu cukup terasa di petirtaan ini, mulai bangunan petirtaan yang menghadap ke arah sang surya terbit hingga beberapa sisa dupa dan bunga yang menghiasi beberapa sudut lokasi petirtaan. Kolam pemandian di bagi menjadi dua, di utara khusus pria dan di selatan khusus wanita. Di beberapa sudut bangunan petirtaan terdapat beberapa pancuran air yang airnya terus mengalir. Suasana terasa lengkap karena di sekitar kolam pemandian terdapat kolam dangkal yang berisikan ikan yang ikut menghiasi tempat ini. Selain terdapat pancuran mata air dan kolam pemandian, di sisi utara dan barat kolam, nampak bongkahan batu situs berbagai ukuran telah dikumpulkan secara rapi dalam satu tempat khusus. Mestinya bongkahan batu tersebut merupakan bagian bangunan dari situs Petirtaan Jolotundo. Namun, karena belum diketahui bagaimana bentuk sebenarnya, maka proses rekonstruksi belum bisa dilakukan. Beberapa diantara bongkahan tersebut, nampak coba disusun membentuk suatu bagian bangunan.

Wiweka sempat berbincang dengan salah seorang warga Desa Seloliman yang kebetulan mengunjungi lokasi ini. Menurut beliau konon Petirtaan Jolotundo merupakan tempat pertapaan Prabu Airlangga. Di bagian atas sebelah timur petirtaan terdapat sebuah sanggar pamujan Makutoromo peninggalan Prabu Airlangga.

Hawa sejuk sangat terasa ketika kita berada di Petirtaan Jolotundo. Hal yang wajar karena lokasinya cukup tinggi, sekitar 525 meter di atas permukaan air laut. Daerahnya pun cukup rimbun, maka sangat layak tempat ini untuk kita kunjungi.(wis)

1 komentar:

Hidup Adalah Perjuangan mengatakan...

Luar biasa teman.
Pengen banget nich kesana.
menang BERSAMA
Hidup Adalah Perjuangan

 

Berita Terbaru

Opini Terbaru

Iklan

Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by blogtemplate4u.com