Keberagaman Dalam Dharma Shanti

.

Walau pada awalnya kegiatan Dharma Shanti yang diselenggarakan di Wantilan Agung, Pura Segara Kenjeran sempat tertunda beberapa kali, hal itu tidak menyurutkan semangat umat Hindu untuk hadir di acara tersebut. Pada hari Sabtu, tepatnya tanggal 19 April 2008, pukul 10.00 WIB, Dharma Shanti baru dapat dilaksanakan. Tema yang diangkat adalah ”Melalui Perayaan Nyepi Kita Perkokoh Kebersamaan Menuju Kerahayuan Jagat Dengan Memelihara Keseimbangan Lingkungan”

Acara dimulai dengan persembahan tari-tarian, kidung, dan gong. Tampak dalam acara tersebut pandita dan pinandita, pejabat TNI, Kapolda Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur (diwakilkan oleh Korwil Wilayah IV: Haji M. Basuki), Dirjen Binmas Hindu Departemen Agama : I B Gede Triguna, Ketua PHDI Jawa Timur, I Ketut Sudiarta, dan masyarakat Hindu se-Jawa Timur antara lain Surabaya dan sekitarnya, Madura, dan Jember. Tetapi amat disayangkan, dari sekian banyak peserta yang hadir pada acara tersebut, hanya sedikit yang berasal dari kaum mahasiswa. Agenda di kampus-kampus dan masa-masa UTS bersamaan dengan acara Dharma Shanti sebagai pemicu berkurangnya kehadiran mahasiswa dalam acara tersebut.

Rangkaian acara setelah tari-tari, kidung, dan gong dilangsungkan, adalah sambutan dari ketua panitia yaitu I P Gede Mahendra. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan dan dapat mempertebal sradha umat Hindu. Dengan terciptanya rasa kebersamaan dan kekokohan iman umat, maka umat Hindu dapat mewujudkan ajaran Tri Hita Karana dengan membangun hubungan baik secara horisontal maupun vertikal.

Setelah sambutan dari ketua panitia, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua PHDI Jawa Timur. ”Umat Hindu sebenarnya memiliki kualitas tinggi, namun itu semua harus melalui proses pembinaan dimana memerlukan faktor pendukung yang salah satunya adalah dana”, terang Sudiarta dalam mengisi sambutannya. Kemudian tidak ketinggalan, sambutan dari perwakilan Gubernur Jawa Timur. Beliau mengaku bangga dan kagum akan kehadiran umat di acara ini. Beliau menyatakan bahwa kerukunan umat akan terjalin dengan baik, dimulai dari acara seperti ini. Walaupun berasal dari berbagai macam daerah tetapi umat Hindu tetap bersatu dalam mewujudkan satu tujuan.

Acara dilanjutkan dengan dharma wacana yang diisi oleh Dirjen Binmas Hindu. Topik Dharma Tula yang disampaikan berkisar pada evolusi jiwa yang dapat terjadi pada seorang Hindu. Setelah dharma wacana tersebut, peserta dihibur oleh tari-tarian sumbangan umat Hindu dari berbagai daerah. Ada tari topeng yang dipersembahkan dengan apik dan tari kolaborasi Jabar (Jawa Bali Rekat) yang mencerminkan persatuan antar Jawa dan Bali. Terakhir peserta dibuat tergelak dengan aksi Topeng Bondres.(ayu)

0 komentar:

 

Berita Terbaru

Opini Terbaru

Iklan

Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by blogtemplate4u.com