Buletin Wiweka Edisi Pertama, Maret 2008

.


Om Swastyastu,
Wiweka kembali hadir di hadapan pembaca. Buletin yang dulu pernah beberapa kali terbit, dengan tidak rutin, mencoba untuk mempertahankan eksistensinya. Dengan sedikit format, konsep, dan pekerja di balik layar yang berbeda, Wiweka mencoba menawarkan kesegaran dan warna baru. Maraknya media berbasis Hindu membuat kami merasa bahwa umat Hindu membutuhkan bacaan yang beragam.

Perayaan Hari Raya Nyepi menjadi tema yang utama. Di edisi ini, Wiweka menyajikan tulisan Prof. Ir. Nyoman Sutantra, M.Sc. Ph.D mengenai Nyepi bagi orang modern. Polling mengenai perilaku mahasiswa pada saat Nyepi, juga Wiweka ungkap di sini. Semoga apa yang Wiweka sajikan dapat menjadi semangat untuk meningkatkan kesradhaan kita.

Berita yang menyedihkan datang dari Pura Sangkareang, NTB. Sebuah pura telah dirusak
oleh segerombolan manusia yang tidak bertanggung jawab. Wiweka tidak ingin membuat pembaca naik pitam karenanya. Kita, sebagai umat Hindu, harus berpikir rasional dalam menghadapi kondisi ini. Percayakan tugas penegakan hukum kepada aparat. Wiweka
pun masih percaya bahwa keadilan masih ada di republik ini.

Kahlil Gibran mengatakan bahwa kita semua terpenjara, namun beberapa di antara kita berada dalam sel yang berjendela. Dan beberapa lainnya dalam sel tanpa jendela.
Wiweka yakin bahwa pembaca adalah orang-orang yang tinggal di dalam sel yang berjendela dan Wiweka adalah jendela tersebut. Meskipun hanya jendela kecil, namun dapat
memperluas pandangan kita.


Redaksi

0 komentar:

 

Berita Terbaru

Opini Terbaru

Iklan

Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by blogtemplate4u.com